Jenis Arsitektur Mikrokontroler - Blog Rizki M Farhan
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jenis Arsitektur Mikrokontroler

 

Jenis Arsitektur Mikrokontroler

Jenis Arsitektur Mikrokontroler

Berikut ini 2 (dua) jenis arsitektur mikrokontroler :

1. CISC (Complex Instruction Set Computer)

     - - > Ciri khas tipe CISC adalah kompleksitas dan fitur yang lengkap dalam memberikan set instruksi pada processor. Bahasa yang digunakan untuk adalah tingkat rendah seperti assembler. Kekurangan dari CISC adalah performa yang kurang cepat karena penggunaan tingkat set instruksi yang lebih kompleks, tetapi lebih powerfull.  Tipe CISC merupakan tipe multiclock yang menekankan penggunaan dan pemberian set instruksi pada perangkat keras. Meskipun ukuran kapasitas program yang digunakan terlalu kecil, CISC hanya bekerja pada kecepatan akses data yang rendah. Instruksi LOAD dan STORE merupakan 2 (dua) set instruksi yang tidak terpisahkan.

2. RISC (Reduce Instruction Set Computer)

      - - > RISC merupakan jenis arsitektur processor yang merupakan ragam set instruksi lebih sederhana dibandingkan dengan CISC. Tipe ini sudah menggunakan bahasa tingkat tinggi seperti bahasa pemrogaman C. Dengan demikian, compiler program menghasilkan ukuran kapasitas file yang lebih besar dibandingkan tipe CISC, tetapi memiliki performa yang lebih baik. Disamping itu, RISC mengenal teknik pipeline dengan sebuah perintah tunggal yang dapat diberikan pada processor untuk mengerjakan beberapa proses sekaligus.

Mikrokontroler jenis Atmega328P merupakan salah satu varian produk keluaran ATMEL dengan karakteristik arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) dengan kelebihan eksekusi data lebih baik dibandingkan dengan arsitektur CISC. Mikrokontroler ATMega328P mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
  1. Berkinerja tinggi dengan kebutuhan tegangan yang kecil. 
  2. Mendukung 131 set instruksi dalam sebuah siklus clock ketika di eksekusi.
  3. Memiliki 32 x 8 general purpose working registers.
  4. Mampu bekerja dengan speed 20 MIPS pada detak clock 20 MHz.
  5. Menggunakan jenis EPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) berkapasitas 1 KB dengan kelebihan masih dapat menyimpan data meskipun tidak tersuplai arus listrik.
  6. Tipe ATMega328P sering dipergunakan pada rangkaian Arduino Uno karena dilengkapi flash memori sebesar 32 KB dengan catatan 2 KB dari besar memori tersebut digunakan sebagai area penyimpanan boot loader Arduino.
  7. Mempunyai 28 pin input - output yang enam di antaranya merupakan jenis pin bertipe pulse width modulation output.
  8. Dilengkapi memori bertipe SRAM dengan kapasitas 2 KB.
  9. Memiliki interface master / slave SPI Serial.
  10. 8 kanal berukuran 10 bit ADC dalam paket TQFP dan QFN/MLF.
  11. 6 kanal berukuran 10 bit ADC dalam paket TDIP.
  12. Dilengkapi fitur power - on serta Reset and Programmable Brown-out Detection.
  13. Bekerja pada tegangan 1, 8 - 5, 5 V.
  14. Mampu bertahan pada suhu antara - 40oC sampai 85oC
Rizki M Farhan
Rizki M Farhan Saya adalah seorang penulis konten artikel untuk belajar yang membahas Teknologi Layanan Pendidikan Internet.