Jenis Serangan Jaringan Komputer - Blog Rizki M Farhan
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jenis Serangan Jaringan Komputer

 Jenis Serangan Jaringan Komputer

Jenis Serangan Jaringan Komputer

Serangan jaringan komputer adalah upaya yang dilakukan oleh peretas atau pihak yang tidak sah untuk mengeksploitasi atau merusak jaringan komputer, infrastruktur, atau data yang ada. Berikut adalah beberapa jenis serangan jaringan komputer yang umum: 
1. Serangan Man in the Middle (MitM) : - Peretas memasuki komunikasi antara dua entitas, seperti pengguna dan server, dan memantau atau mengubah data yang dikirimkan. 

2. Serangan Denial of Service (DoS) : - Serangan yang bertujuan membuat sumber daya jaringan (seperti server web) menjadi tidak responsif atau tidak dapat diakses oleh pengguna yang sah dengan membanjiri lalu lintas atau eksploitasi kerentanannya. 

3. Serangan Distributed Denial of Service (DDoS) : - Serangan DoS yang melibatkan jaringan komputer yang terdistribusi untuk meluncurkan serangan dari berbagai sumber, membuatnya lebih sulit untuk diblokir.  

4. Serangan Spoofing : - Peretas mengubah alamat IP atau identitasnya untuk menyamar sebagai entitas yang sah dan memanipulasi lalu lintas jaringan atau memperoleh akses yang tidak sah. 

5. Serangan Port Scanning : - Peretas mencoba mengidentifikasi port jaringan yang terbuka pada sistem target untuk mencari kerentanannya atau mendapatkan akses. 

6. Serangan Packet Sniffing : - Peretas mencoba untuk mencuri data yang dikirimkan melalui jaringan dengan memantau lalu lintas paket. 

7. Serangan Brute Force : - Peretas mencoba semua kombinasi kata sandi mungkin secara berurutan untuk mendapatkan akses ke sistem atau akun yang dilindungi oleh kata sandi. 

8. Serangan Password Cracking : - Upaya untuk menguraikan kata sandi yang telah dienkripsi atau dihash. 

9. Serangan Buffer Overflow : - Peretas mencoba membanjiri buffer aplikasi dengan data berlebihan untuk menggantikan kode dan mengambil alih kontrol program. 

10. Serangan Injection : - Ini mencakup serangan seperti SQL injection, di mana peretas menyisipkan kode berbahaya ke dalam input yang diterima oleh aplikasi untuk mengakses atau mengubah basis data. 

11. Serangan Zero-Day : - Serangan yang memanfaatkan kerentanan yang belum ditemukan atau diperbaiki oleh pengembang perangkat lunak. 

12. Serangan APT (Advanced Persistent Threat) : - Serangan yang sangat canggih dan berkelanjutan yang dilakukan oleh kelompok peretas untuk mengakses sistem atau data secara berkelanjutan tanpa terdeteksi. 

13. Serangan Hacking Wireless Network : - Mencoba untuk mengakses jaringan nirkabel yang tidak terlindungi atau yang dilindungi dengan kata sandi yang lemah. 

14. Serangan IoT (Internet of Things) : - Menyerang perangkat IoT yang rentan untuk mendapatkan akses ke jaringan atau data yang terhubung. 

15. Serangan Social Engineering : - Mencoba untuk memanipulasi atau menipu individu untuk mengungkapkan informasi rahasia atau melakukan tindakan tertentu. 

16. Serangan Insider Threat : - Serangan yang dilakukan oleh individu yang memiliki akses ke dalam organisasi, seperti karyawan atau kontraktor, untuk merusak sistem atau mencuri informasi. 

17. Serangan DNS Poisoning : - Peretas mencoba mengubah hasil resolusi DNS untuk mengarahkan lalu lintas ke server yang dikendalikan oleh mereka. 

18. Serangan VPN (Virtual Private Network) : - Menyerang infrastruktur VPN untuk mendapatkan akses ke lalu lintas yang dienkripsi. Penting untuk memiliki langkah-langkah keamanan yang tepat untuk melindungi jaringan komputer Anda dari berbagai jenis serangan ini, termasuk pemantauan, pembaruan perangkat lunak, firewall, enkripsi, dan kebijakan keamanan yang ketat. Berikut ini jenis serangan jaringan komputer : 

1. Spoofing 

     Spoofing adalah teknik kejahatan yang digunakan untuk mendapatkan akses yang tidak sah ke suatu komputer atau informasi, dimana penyerang berhubungan dengan pengguna dengan berpura-pura memalsukan bahwa mereka adalah host yang dapat dipercaya.


2. Script Kiddie

    Script Kiddie adalah seseorang yang mempunyai kemampuan kurang dalam dunia internet yang hanya bisa menggunakan tools orang lain untuk melakukan serangan terhadap jaringan internet, biasanya hanya untuk sensasi.


3. Distributed Denial of Service (DDoS)

    Distributed Denial of Service (DDoS) adalah jenis serangan Denial of Service yang menggunakan banyak host penyerang  untuk menyerang satu buah host target dalam sebuah jaringan, baik itu menggunakan komputer yang didedikasikan untuk melakukan penyerangan atau komputer yang " dipaksa " menjadi zombie.


4. Sniffer / Sniffing

    Sniffer / Sniffing adalah proses memantau dan menangkap semua paket data yang melewati jaringan tertentu. Sniffer digunakan oleh administrator jaringan / sistem untuk memantau dan memecahkan masalah lalu lintas jaringan. Penyerang menggunakan sniffer untuk menangkap paket data yang berisi informasi sensitif seperti kata sandi, informasi akun (email, username, nomor penduduk dan nomor rekening) dan lain - lain. Sniffer dapat berupa perangkat keras atau perangkat lunak yang dipasang di sistem. Dengan menempatkan packet sniffer pada jaringan dalam mode promiscuous, penyusup jahat dapat menangkap dan menganalisis semua lalu lintas jaringan.

   Sniffing aktif ini pada dasarnya memodifikasi Address Resolution Protocol (ARP) cache sehingga membelokkan data dari komputer korban ke komputer hacker yang dapat melihat lalu lintas data pada jaringan komputer karena data mengalir secara bolak-balik pada jaringan, sistem teknik ini dapat menangkap setiap semua paket data yang melewati jaringan tertentu.


5. DNS Poisoning 

    DNS Poisoning adalah cara untuk menembus pertahanan melalui penyampaian informasi IP Address yang salah mengenai sebuah host, dengan tujuan untuk mengalihkan lalu lintas paket data dari tujuan yang sebenarnya.

6. Trojan Horse

     Trojan horse merujuk kepada sebuah bentuk software yang mencurigakan (malicious software / malware) yang bisa merusak sebuah sistem atau jaringan agar memperoleh informasi dari target (berupa password, kebiasaan user yang tercatat dalam system log, data dan lain-lain) dan dapat mengendalikan target (memperoleh hak akses pada target).


7. Man In The Middle

      Man in The Middle atau biasa disingkat menjadi MitM adalah serangan cyber yang terjadi ketika komunikasi antara dua belah pihak atau sistem dicegat oleh pihak ketiga yaitu hacker secara diam-diam. Serangan ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk komunikasi online, seperti email, media sosial, website dan lain-lain.


8. Web Shell Injection (PHP Code Injection)

    Web shell ini merupakan kumpulan script yang dapat mengeksekusi perintah shell. Setiap web shell bentuknya berbeda-beda tergantung dari web server itu sendiri. Misal, jika web servernya apache maka web shell nya berbentuk script PHP dan bentuk script shell nya dikenal dengan PHP shell injection. 

PHP shell injection adalah sebuah tindakan untuk melakukan eksploitasi terhadap celah keamanan sebuah website dengan cara menginjeksi Shell hasil pengkodean bahasa PHP terhadap file yang terdapat pada website tersebut yang memiliki kelemahan ataupun kesalahan pemrograman. PHP Code Injection adalah kerentanan / kelemahan pada sebuah website yang memungkinkan penyerang untuk menyisipkan kode khusus ke dalam mesin scripting sisi server. PHP Injection ialah kejahatan yang dilakukan dengan cara mencari bugs pada script php yang ada yang dilakukan oleh sebagian hacker.


9. Injeksi SQL 

     SQL Injection ialah sebuah teknik yang menyalahgunakan sebuah celah keamanan yang terjadi dalam lapisan basis data sebuah aplikasi. Teknik serangan yang menyerang situs web memungkinkan pengguna untuk memasukkan data tetapi tanpa filter karakter jahat sehingga penyerang dapat mengakses database aplikasi. Entri biasanya dimasukkan di bagian-bagian tertentu dari situs web yang terkait dengan database situs. Penyerang biasanya memasukkan tautan data yang mengarahkan korban ke situs web yang digunakan penyerang untuk mengambil informasi / data pribadi korban.

Rizki M Farhan
Rizki M Farhan Saya adalah seorang penulis konten artikel untuk belajar yang membahas Teknologi Layanan Pendidikan Internet.