Analogi Listrik Rangkaian Elekronika - Blog Rizki M Farhan
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Analogi Listrik Rangkaian Elekronika

 Analogi Listrik Rangkaian Elekronika

Analogi Listrik Rangkaian Elekronika

Analogi Listrik

Sebelum mempelajari pemrogaman mikrokontroler arduino, akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai konsep listrik serta rangkaian elekrtonik. Mempelajari karakteristik atau sifat - sifat listrik tidak terlalu mudah, karena listrik tidak dapat dilihat secara fisik, tetapi listrik dapat dirasakan manfaatnya sebagai energi yang dapat "menghidupkan" peralatan - peralatan listrik dan elektronik, misalnya menyalakan lampu, radio, televisi, handphone, microwave, mesin cuci, kulkas dan sebagainya. Agar dapat lebih mudah memahami sifat - sifat listrik.

Arus listrik (satuan ampere) diilustrasikan sebagai aliran (debit) air yang keluar dari suatu keran, sedangkan level ketinggian air diilustrasikan dengan level tegangan listrik (satuan volt) dan diameter kran diilustrasikan sebagai nilai resistansi / hambatan (satuan ohm). Apabila nilai resistansi kecil, maka arus yang mengalir besar, sebaliknya bila nilai resistansi besar, arus yang mengalir akan kecil; Tetapi hal ini tergantung pula terhadap level tegangan, semakin besar atau tinggi level tegangan, maka arus yang mengalirpun akan menjadi lebih besar (dibandingkan dengan arus yang mengalir pada saat level tegangan yang rendah). Dari penjelasan tadi, terlihat ada 3 besaran yang mempengaruhi listrik, yaitu arus ( ), tegangan ( V ) dan resistansi ( R ).

Hukum ohm menyatakan hubungan ke 3 besaran tersebut dengan rumus :

V = I X R

Satu besaran lagi yang sering muncul dalam listrik adalah Daya (satuan watt) yang dinotasikan P, Hukum Ohm nenyatakan Daya adalah hasil kali Tegangan dengan Arus, atau dinyatakan dalam rumus :

P = V X I 

Beberapa variasi penyajian Hukum Ohm :

V = I X R                | P = V X I

I = V X R                | P = I2 X R

R = V / I

Umumnya kita mengetahui, bahwa sumber satu daya ada 2 kutub yaitu kutub positif (+) yang dianggap sebagai "source" dan kutub negatif (-) yang dianggap sebagai "common", dalam terminologinya ada beberapa cara umum mengistilahkannya :



























 Voltage Bias   Polarized  Terminal   Electrical Current Flow   Shematic Label   Common Name 
 Positive  Anode   Source  VCC   Power
 Negative  Cathode   Sink  VSS   Ground (GND) 

Demikian juga dengan besaran - besaran listrik ada beberapa cara mengistilahkannya : 

Istilah besaran listrik































 Measurement   Unit   Symbol 
 Voltage (energy)   Volt   V or E
 Amperage (current)   Ampere (amp)    I or A 
 Resistance  Ohm  R or  Ω
 Power (electrical)  Watt  P or W 
 Capacitance  Farad F
Rizki M Farhan
Rizki M Farhan Saya adalah seorang penulis konten artikel untuk belajar yang membahas Teknologi Layanan Pendidikan Internet.