Belajar Dasar Investasi Saham
Belajar Dasar Investasi Saham
Berikut adalah beberapa dasar investasi saham yang dapat membantu Anda memulai:
1. Pelajari konsep dasar saham : Saham adalah surat berharga yang mewakili kepemilikan sebagian dari sebuah perusahaan. Ketika Anda membeli saham, Anda menjadi pemegang saham dan berpotensi mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham atau dividen yang dibagikan perusahaan.
2. Tentukan tujuan investasi : Tentukan tujuan investasi Anda, apakah untuk investasi jangka pendek atau jangka panjang, untuk mendapatkan penghasilan pasif atau untuk mengembangkan modal.
3. Pelajari analisa saham : Pelajari analisis fundamental dan teknis, dua metode analisis saham yang dapat membantu Anda dalam menentukan nilai saham dan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual.
4. Resiko dan diversifikasi : Investasi saham memiliki resiko, sehingga penting untuk memahami resiko dan memilih saham dengan profil resiko yang sesuai dengan toleransi resiko Anda. Diversifikasi portofolio saham juga penting untuk mengurangi resiko dengan membeli saham dari berbagai sektor industri atau perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang berbeda.
5. Membuka rekening saham : Anda memerlukan rekening saham untuk membeli dan menjual saham. Buka rekening saham melalui bank atau perusahaan sekuritas dan pelajari fitur-fitur yang tersedia, termasuk platform perdagangan saham.
6. Belajar dari pengalaman : Pelajari dari pengalaman dan kesalahan Anda sendiri dan orang lain, serta terus memperbarui pengetahuan dan analisis terhadap perusahaan dan pasar saham.
Investasi saham dapat memberikan potensi keuntungan yang tinggi, tetapi juga memiliki risiko yang signifikan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset dan analisis yang tepat sebelum membeli saham dan memahami risiko dan potensi keuntungan yang terkait dengan investasi saham.
A. Definisi saham
Apa itu saham ?
- > Saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Secara sederhana saham adalah bukti kepemilikan terhadap suatu perusahaan yang berbentuk PT (Perusahaan Terbuka) atau dengan kata lain saham adalah surat milik dan disebut sebagai surat berharga.
Apa saja jenis saham ?
- > Berikut adalah beberapa jenis saham yang umum dijumpai di pasar saham :
* Saham biasa (common stock) : Saham biasa adalah jenis saham yang paling umum dan memberikan hak kepemilikan saham di perusahaan yang bersangkutan, hak suara dalam rapat umum pemegang saham, dan hak atas pembagian dividen jika perusahaan membagikan dividen.
* Saham preferen (preferred stock) : Saham preferen memberikan hak atas pembagian dividen yang lebih prioritas daripada saham biasa. Saham preferen biasanya tidak memberikan hak suara pada pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham.
* Saham blue-chip : Saham blue-chip adalah saham-saham yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan terkemuka dengan reputasi yang baik dan biasanya telah terbukti stabil dan memberikan hasil investasi yang konsisten.
* Saham penny stock : Saham penny stock adalah saham yang diperdagangkan dengan harga rendah, biasanya kurang dari $5 per saham. Saham penny stock cenderung sangat berisiko dan volatil.
* Saham growth : Saham growth adalah saham dari perusahaan-perusahaan yang dianggap memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi dalam jangka panjang.
* Saham value : Saham value adalah saham dari perusahaan-perusahaan yang dianggap memiliki nilai fundamental yang rendah dibandingkan harga pasar saat ini, sehingga dianggap sebagai saham yang undervalued atau murah.
* Saham blue-sky : Saham blue-sky adalah saham yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan baru atau baru-baru ini go public, dan belum memiliki sejarah keuangan yang mapan.
* Saham defensif : Saham defensif adalah saham dari perusahaan-perusahaan yang relatif stabil dan kurang terpengaruh oleh fluktuasi ekonomi atau pasar saham.
Pilihan jenis saham yang tepat dapat bervariasi tergantung pada tujuan investasi, profil risiko, dan preferensi investor. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk melakukan analisis dan evaluasi fundamental terhadap perusahaan-perusahaan yang ingin diinvestasikan dan mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti sektor industri dan kondisi pasar saat ini sebelum memutuskan untuk berinvestasi di suatu jenis saham tertentu.
Wujud bentuk saham seperti apa ?
- > Saham memiliki dua bentuk wujud, yaitu :
1. Saham fisik : Saham fisik atau sering disebut juga sertifikat saham, adalah bentuk wujud saham yang dicetak dan diterbitkan oleh perusahaan secara fisik. Saham fisik ini memiliki tampilan yang seragam, dengan nomor seri, nama perusahaan, nama pemegang saham, jumlah saham, dan nilai nominal.
2. Saham elektronik : Saham elektronik adalah bentuk wujud saham yang tidak dicetak dalam bentuk fisik dan dikelola secara elektronik melalui sistem komputer. Saham elektronik dapat dibeli dan dijual melalui platform perdagangan online seperti pasar saham, dan umumnya dipegang oleh bank kustodian atau perusahaan sekuritas yang mengelola akun investasi pemegang saham.
Saat ini, saham fisik semakin jarang ditemukan karena perusahaan-perusahaan cenderung mengeluarkan saham dalam bentuk elektronik untuk mempermudah transaksi dan mengurangi biaya administrasi. Pemegang saham dapat memilih bentuk wujud saham yang diinginkan saat membeli saham, namun penting untuk diingat bahwa kedua bentuk saham ini memiliki nilai yang sama dan memberikan hak yang sama kepada pemegang saham.
B. Keuntungan dari saham
Membeli saham berarti membeli suatu usaha bisnis perusahaan. Berikut ini keuntungan yang kita dapat membeli saham.
A. Apa itu dividen (keuntungan kegiatan usaha dari perusahaan tersebut) ?
- > Deviden adalah pembagian keuntungan usaha kepada para pemegang saham sesuai jumlah kepemilikan saham yang dipunyai. Pemegang saham biasanya melihat dividen payout (berapa persen laba yang dibagi menjadi deviden) dan dividen yield (nilai dividen dibagi harga saham).
B. Apa itu capital gain ?
- > Kenaikan harga saham atau selisih harga beli dan harga jual yang dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran. Jadi, ketika permintaan naik harga akan naik, tetapi ketika penawaran naik maka sebaliknya harga saham turun.
C. Resiko membeli saham
Kita harus paham bahwa saham merupakan high risk high return. Selain keuntungan dari saham, saham juga mempunyai resiko terbesar yaitu : kebangkrutan dari perusahaan yang kita beli. Tetapi ada cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi resiko tersebut.
A. Meminimalisir resiko saham
" Jangan pernah menaruh telur dalam satu keranjang ", artinya kita harus melakukan diversifikasi dalam berinvestasi dengan membeli beberapa saham. Dengan cara ini portofolio saham kita akan seimbang.
B. Jual rugi saham
Kerugian ini terjadi saat kita menjual saham lebih murah daripada harga belinya. Kerugian ini wajar selama masih terukur dan hal ini wajar untuk meminimalisir kerugian apabila investor membeli saham yang dibeli bermasalah.
C. Susah jual saham
Transaksi terjadi saat pembeli bertemu dengan penjual, begitu juga dengan saham. Saham yang harganya Rp 50 atau cenderung tidak bergerak, di saham tipe ini banyak yang ingin menjual sahamnya tapi tidak ada yang membeli. Saham ini sering disebut Saham Nyangkut dan banyak juga orang yang kejebak dalam tipe saham ini.
D. Konsep membeli saham
Membeli saham berarti membeli kepemilikan sebagian dari sebuah perusahaan. Saat seseorang membeli saham, ia menjadi pemegang saham dan memiliki hak atas potensi keuntungan dan risiko perusahaan tersebut. Berikut adalah konsep dasar membeli saham:
1. Memilih perusahaan : Pilihlah perusahaan yang sesuai dengan tujuan investasi, profil risiko, dan preferensi Anda. Lakukan riset tentang perusahaan tersebut, termasuk riwayat keuangan, produk atau layanan yang ditawarkan, manajemen, dan pesaing.
2. Membuka rekening saham : Untuk membeli saham, Anda memerlukan rekening saham yang dapat dibuka melalui bank atau perusahaan sekuritas. Setelah membuka rekening saham, Anda akan memiliki akses ke platform perdagangan saham dan dapat membeli dan menjual saham.
3. Menentukan jumlah saham yang akan dibeli : Setelah menemukan perusahaan yang ingin diinvestasikan, tentukan berapa banyak saham yang ingin dibeli dan dengan harga berapa. Anda dapat menggunakan analisis fundamental dan teknis untuk membantu menentukan nilai saham dan kapan saat yang tepat untuk membeli.
4. Memasukkan pesanan pembelian : Setelah menentukan jumlah dan harga saham yang ingin dibeli, masukkan pesanan pembelian melalui platform perdagangan saham. Pesanan pembelian akan dieksekusi sesuai dengan harga pasar saat itu.
5. Memantau portofolio saham : Setelah membeli saham, penting untuk memantau portofolio saham Anda secara berkala dan melakukan analisis terhadap performa saham dan perusahaan tersebut. Hal ini dapat membantu Anda dalam mengambil keputusan untuk menjual atau membeli lebih banyak saham di masa mendatang.
6. Menjual saham : Jika harga saham telah naik dan Anda ingin menjual saham, masukkan pesanan penjualan melalui platform perdagangan saham. Pesanan penjualan akan dieksekusi sesuai dengan harga pasar saat itu.
7. Menerima dividen : Jika perusahaan mengumumkan pembagian dividen, Anda akan menerima pembayaran dividen sesuai dengan jumlah saham yang Anda miliki.
Membeli saham adalah salah satu bentuk investasi yang membutuhkan riset dan pemahaman yang baik terhadap pasar saham dan perusahaan-perusahaan yang ingin diinvestasikan. Penting untuk mempertimbangkan tujuan investasi, profil risiko, dan preferensi Anda sebelum memutuskan untuk membeli saham.