Apa itu Saham Gorengan ?
Apa itu Saham Gorengan ?
Saham gorengan adalah saham yang digoreng oleh bandar. Ibarat memasak makanan. Makanan yang dimasukkan ke minyak panas akan cepat matang dan ketika diangkat pada akhirnya akan dingin.
Pada kasus ini, saham awalnya sedikit bergerak atau bergerak datar (kurang laku). Terkadang juga saham yang harganya turun terus. Kemudian “Bandar” masuk untuk menciptakan suatu pola/momentum agar seolah-olah saham mulai diminati/laris lagi. Padahal di balik tirai, aksi jual beli dilakukan antar rekening si bandar / temannya (contoh).
Saham gorengan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan saham-saham yang mengalami kenaikan harga yang tidak wajar atau tidak sejalan dengan kondisi fundamental perusahaan.
Istilah "gorengan" dalam konteks ini merujuk pada tindakan memasak atau menggoreng sesuatu dengan cepat, seperti memasak makanan dalam minyak panas.
Saham gorengan umumnya ditandai dengan pergerakan harga yang sangat volatil dan tidak stabil. Kenaikan harga saham tersebut sering kali tidak didukung oleh kinerja fundamental perusahaan yang sehat atau berita-berita yang relevan. Biasanya, saham-saham ini mengalami kenaikan harga yang signifikan dalam waktu yang relatif singkat, dan sering kali diikuti oleh penurunan harga yang tajam.
Saham yang mudah digoreng biasanya memiliki kapital rendah dan volume transaksi kecil. Sehingga kalau ada jual/beli akan mudah bergerak. Ingat, saham akan bergerak jika ada harga yang terjual habis.
Saham gorengan dapat menarik minat investor spekulatif yang mencari keuntungan cepat dalam jangka pendek. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi saham menjadi gorengan termasuk penyebaran informasi yang salah atau terlalu dibesar-besarkan, manipulasi pasar oleh pihak-pihak tertentu, dan aksi beli besar-besaran dari investor ritel yang mengikuti tren.
Perlu diingat bahwa saham gorengan sangat berisiko, dan investasi dalam saham semacam itu dapat menimbulkan kerugian besar. Sebagai investor, penting untuk melakukan riset yang cermat dan mempertimbangkan kondisi fundamental perusahaan sebelum membuat keputusan investasi. Mengandalkan spekulasi atau tren jangka pendek dapat menjadi sangat berisiko dan tidak dijamin menghasilkan keuntungan.