Cara Melindungi Website Kamu Dari Defacement - Blog Rizki M Farhan
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Melindungi Website Kamu Dari Defacement

 Cara Melindungi Website Kamu Dari Defacement

Cara Melindungi Website Kamu Dari Defacement

Melindungi website dari defacement adalah langkah penting untuk menjaga integritas dan reputasi situs web Anda. Defacement adalah tindakan merubah tampilan atau isi situs web oleh pihak yang tidak berwenang. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk melindungi website Anda dari defacement: 1. Pembaruan Berkala : Pastikan platform CMS (Content Management System) dan semua plugin atau tema yang Anda gunakan selalu diperbarui ke versi terbaru. Pembaruan ini sering kali mengatasi kerentanan keamanan yang dapat dieksploitasi oleh peretas. 
2. Keamanan Hosting : Pilih penyedia hosting yang memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Hosting yang baik akan memiliki langkah-langkah keamanan seperti firewall, pemantauan keamanan, dan pemulihan cepat dalam hal serangan. 
3. Enkripsi : Selalu gunakan protokol HTTPS untuk enkripsi data yang dikirimkan antara server dan pengguna. Ini tidak hanya menjaga data pengguna tetapi juga membantu mencegah peretasan situs. 
4. Kata Sandi yang Kuat : Gunakan kata sandi yang kuat dan kompleks untuk akun administrator dan semua pengguna yang memiliki akses ke situs web. Hindari kata sandi yang mudah ditebak seperti "password123". 
5. Autentikasi Dua Faktor (2FA) : Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) di akun Anda, termasuk akun hosting dan akun CMS jika mungkin. Ini menambahkan lapisan tambahan keamanan. 
6. Firewall Aplikasi Web (WAF) : Instal WAF untuk mengawasi lalu lintas web yang masuk dan keluar. WAF dapat mendeteksi dan memblokir serangan berbasis web. 
7. Pemantauan Keamanan : Gunakan alat pemantauan keamanan yang akan memberi tahu Anda jika ada aktivitas mencurigakan atau perubahan yang tidak diinginkan di situs web Anda. 
8. Backup Rutin : Lakukan backup rutin situs web Anda. Jika situs Anda mengalami defacement, backup dapat membantu Anda mengembalikan situs ke kondisi sebelumnya. 
9. Otorisasi yang Ketat : Batasi akses ke akun administrator hanya untuk orang yang benar-benar membutuhkannya. Berikan akses minimum yang diperlukan untuk setiap pengguna. 
10. Pembaruan Keamanan : Selalu periksa apakah ada kerentanan keamanan yang baru di CMS atau plugin yang Anda gunakan. Secepatnya terapkan patch atau pembaruan yang diperlukan. 
11. Monitoring Aktivitas Pengguna : Pantau aktivitas pengguna di situs web Anda. Ini dapat membantu Anda mendeteksi aktivitas mencurigakan atau tindakan yang tidak diinginkan. 
12. Penyaringan Input : Selalu validasi dan bersihkan data masukan yang diterima dari pengguna untuk mencegah serangan injeksi, seperti SQL injection atau cross-site scripting (XSS). 
13. Buat Cadangan Reguler : Selalu buat cadangan rutin dari situs web Anda dan simpan di lokasi yang aman. Cadangan ini dapat digunakan jika Anda perlu mengembalikan situs setelah defacement. 
14. Pentingnya Edukasi : Beri tahu tim Anda tentang praktik keamanan terbaik dan cara menghindari serangan. Edukasi dapat membantu mencegah kesalahan manusia yang dapat menyebabkan kerentanan. 
15. Manajemen Izin : Atur dengan cermat izin akses file dan direktori pada server web Anda. Pastikan hanya orang yang membutuhkannya yang memiliki izin untuk mengedit atau menghapus file. 
16. Pemindaian Kelemahan : Gunakan alat pemindaian kelemahan secara teratur untuk mengidentifikasi kerentanan potensial di situs Anda dan segera atasi masalah yang ditemukan. Ingatlah bahwa keamanan situs web adalah tugas yang berkelanjutan. Peretas terus berusaha untuk menemukan kerentanan, jadi Anda harus tetap waspada dan memperbarui tindakan keamanan Anda secara berkala. Berikut ini cara melindungi website kamu dari defacement :

1. Lakukan Audit Keamanan

     Penting untuk melakukan audit keamanan website secara reguler. Jadi, kamu bisa mendeteksi celah keamanan lebih dini. Selain itu, langkah audit juga lebih mudah berkat adanya berbagai tool testing.

2. Lakukan Update Rutin

     Kamu menggunakan platform CMS untuk website kamu ? Jangan lupa selalu gunakan versi terbaru. Contohnya WordPress, platform ini rajin memberikan update untuk menutup celah keamanan.

3. Buat Credential Login Yang Sulit

     Menggunakan credential login yang sulit akan meningkatkan keamanan website kamu.  Sebab peretas akan lebih sulit membobol website kamu. Caranya, ubah default login dengan username unik. Selain itu, gunakan password yang panjang dengan kombinasi huruf, angka dan karakter khusus. Misalnya " StOP1t!yO0 "

4.  Scan Malware Secara Rutin

      Malware bisa masuk ke sistem website kamu tanpa disadari. Jika dibiarkan, tingkat kerusakannya bisa lebih parah. Oleh karena itu, penting untuk melakukan scan malware secara rutin. 

Berikut ini cara mencegah terjadinya web defacement :

1. Memperketat Keamanan Web Server

     Web server adalah server untuk menempatkan situs website, agar website bisa terhindar dari web defacement, maka pada web server juga harus diterapkan pengamanan yang ketat dan aman.

2. Melindungi dari " Network Sniffing "

    Network Sniffing adalah kegiatan yang melakukan mata " terhadap jaringan komputer bertujuan untuk mengambil data " penting yang sedang dilewatkan pada jaringan. Cara mencegah terjadinya kegiatan Network Sniffing (kebocoran data administrator / root beserta password), berikut ini langkah " :
  1. Memasang Network IPS / IDS Intrusion Prevention System (IPS)
  2. Memasang Web Application Firewall Web application Firewall (WAF) 

3. Memasang Tool / Sistem Anti Web Defacement

     Salah satu jenis sistem anti web defacement bekerja dengan cara memberikan suatu hash code dari halaman web dalam interval waktu tertentu.

4. Memperketat Akses Terhadap Web

     Peraturan akses terhadap web server, aplikasi " pada web, dan database yang mendukung web harus diterapkan dengan ketat dan aman. Proses akses terhadap web bisa dilakukan dengan beberapa tahap, diantaranya otentikasi dan otorisasi. Otentikasi Beberapa hal yang bisa digunakan untuk keamanan proses otentikasi. Otentikasi melalui saluran yang aman untuk melindungi password dan username pada pengguna dengan menerapkan standar ketentuan jumlah karakter. Kemudian menggunakan fungsi hashing cryptografi dalam proses akses terhadap web, memberikan proteksi (hanya read access) terhadap sumber yang bersifat statis, seperti dokumen, spreedsheets, dan gambar.

5. Melakukan Security Audit / Penetration Testing secara berkala

     Penetration Testing adalah sebuah proses untuk melakukan pengujian terhadap celah keamanan yang terdapat pada suatu sistem komputer atau jaringan bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap celah keamanan pada halaman web biasanya disebut dengan Penetration Testing Web Application.

     
Rizki M Farhan
Rizki M Farhan Saya adalah seorang penulis konten artikel untuk belajar yang membahas Teknologi Layanan Pendidikan Internet.