Apa Itu Solana (SOL) ? - Blog Rizki M Farhan
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa Itu Solana (SOL) ?

 Apa Itu Solana (SOL) ?

Apa Itu Solana ?

Solana adalah platform blockchain yang bertujuan untuk menyediakan infrastruktur yang aman, terdesentralisasi dan dapat diakses oleh semua orang untuk aplikasi terdesentralisasi (dApps). Solana menggunakan mekanisme konsensus proof-of-history (PoH) untuk mencapai kecepatan transaksi yang tinggi dan biaya yang rendah. Solana telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan saat ini merupakan salah satu blockchain paling populer di dunia. Berikut adalah beberapa fitur utama solana :
  • Kecepatan : Solana dapat memproses hingga 50.000 transaksi per detik, menjadikannya salah satu blockchain terecepat di dunia.
  • Biaya : Solana memiliki biaya transaksi yang sangat rendah, hanya beberapa sen per transaksi.
  • Desentralisasi : Solana adalah blockchain terdesentralisasi yang berarti bahwa tidak ada satu entitas yang memiliki kendali atas jaringan.
Solana merupakan sebuah blockchain yang bersifat open source. Protokol solana dibuat untuk memfasilitasi pembuatan aplikasi terdesentralisasi. Berbeda dengan Ethereum yang menggunakan metode konsensus proof-of-work, Solana menggunakan gabungan 2 metode, yaitu proof-of-history (PoH) dan proof-of-stake (PoS). SOL merupakan mata uang digital asli dari blockchain Solana. SOL digunakan untuk menjalankan aplikasi terdesentralisasi pada blockchain solana.

Cara Kerja

Soalana adalah blockchain generasi ketiga menggunakan algoritma konsensus hibrida yang menggabungkan sistem verifikasi proof-of-history (PoH) dan proof-of-stake (PoS). Kedua algoritma ini berperan sebagai dua lapisan berbeda yang bekerja secara komplementer. Layaknya blockchain generasi ketiga seperti Cardano, sistem verifikasi PoS menjadi fondasi yang memungkinkan Solana menjadi lebih terdesentralisasi, lebih ramah lingkungan, dan bisa memproses jumlah transaksi lebih banyak daripada Bitcoin dan Ethereum.

Kombinasi antara PoH dan PoS dalam algoritma konsensus Solana memungkinkannya melakukan hingga 50.000 transaksi per detik dengan biaya transaksi yang murah. Hal ini memberikan insentif bagi pengembang aplikasi dan pengguna untuk memilih Solana dibanding jaringan blockchain lain.
Semua teknologi dan inovasi ini menjadikan Solana sebagai salah satu jaringan blockchain baru yang sering disebut sebagai Ethereum killer karena ia memiliki banyak kelebihan dibandingkan Ethereum.

Project Blockchain Solana (SOL)

1. NFT

Jaringan Solana memiliki komunitas NFT yang sangat hidup dan terus berkembang. Biaya transaksi yang murah dan kecepatan transaksinya berhasil menarik berbagai komunitas seniman NFT di dunia. Dua proyek NFT paling awal yang bisa bertahan hingga sekarang adalah Solana Monkey Business (SMB) dan Degen Apes Academy (DAA). Kedua proyek ini terus mendapatkan perhatian komunitas kripto dan memiliki NFT yang harganya bisa mencapai ratusan SOL.
DAA memiliki strategi yang unik di mana dia hanya akan membuat 10.000 NFT yang terbatas. Hal ini menciptakan eksklusivitas terhadap NFT milik DAA dan membuatnya sangat langka. Pada September 2021, Blockchain Moonrock Capital membeli salah satu NFT dari DAA seharga 5.980 SOL, senilai $ 1,1 juta pada waktu itu. Kejadian seperti ini menunjukkan kekuatan industri dan komunitas NFT di Solana yang terus berkembang.

2. DApps
 
Solana adalah salah satu jaringan blockchain dengan ekosistem DApps paling besar setelah Ethereum. Ekosistem Solana meliputi banyak aplikasi DeFi, NFT, game, dan juga aplikasi inovatif seperti Audius. Salah satu aplikasi DeFi populer di Solana adalah Solend, sebuah DApps untuk meminjam dan memberi pinjaman yang mirip dengan AAVE. Selain itu, aplikasi Saber adalah aplikasi AMM seperti Compound yang memungkinkan pertukaran stablecoin.

Terakhir, Audius (AUDIO) merupakan salah satu proyek paling inovatif dalam ekosistem Solana. Audius adalah aplikasi streaming musik terdesentralisasi yang pertama. Audius berusaha untuk menghilangkan pihak ketiga yang merugikan musisi dengan mengambil keuntungan persentase yang besar.
Namun, saat ini Audius masih berada pada tahap perkembangannya. Dalam peta jalannya, Audius nanti akan memberikan bayaran berupa stablecoin kepada musisinya dan juga memberikan cara bagi fans untuk berinteraksi langsung dengan musisi.

3. Staking

Solana merupakan blockchain yang memanfaatkan sistem proof-of-stake. Maka dari itu, kamu bisa melakukan staking kepada jaringan Solana untuk mendapatkan pendapatan pasif hanya dengan mendepositkan asetmu. Menurut stakingrewards, kamu akan mendapatkan bunga sekitar 6-7% saat melakukan staking, tergantung kepada validator yang kamu pilih.

Kesimpulan :

Solana adalah sebuah blockchain dengan kapabilitas smart contract yang mendukung pembuatan ekosistem finansial terdesentralisasi dan berbagai aplikasi kripto, mirip dengan Ethereum. Solana menggunakan algoritma verifikasi yang menggabungkan sistem proof-of-history (PoH) dengan proof-of-stake (PoS). Hal ini menjadikan Solana sebagai salah satu blockchain paling cepat yang dapat melakukan maksimal 50.000 transaksi per detik. Solana berfokus untuk mengembangkan platform blockchain dengan skalabilitas yang tinggi, aman dan terdesentralisasi. Ketiga hal tersebut menghasilkan blockchain yang dapat memproses transaksi dengan cepat dan biaya yang murah, serta ekosistem yang mendukung pengembangan ratusan aplikasi kripto baru.

Rizki M Farhan
Rizki M Farhan Saya adalah seorang penulis konten artikel untuk belajar yang membahas Teknologi Layanan Pendidikan Internet.