Apa Itu Insecure Direct Object Reference (IDOR) ? - Blog Rizki M Farhan
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa Itu Insecure Direct Object Reference (IDOR) ?

Apa Itu Insecure Direct Object Reference (IDOR) ?

Apa Itu Insecure Direct Object Reference (IDOR) ?

IDOR singkatan dari Insecure Direct Object Reference, yang merupakan kerentanan keamanan pada aplikasi web yang dapat memungkinkan penyerang untuk mengakses objek atau data yang tidak seharusnya mereka akses. IDOR terjadi ketika aplikasi web tidak memvalidasi atau mengotentikasi secara memadai permintaan pengguna terhadap objek tertentu, seperti file, dokumen, atau data lainnya.
Dalam konteks IDOR, objek yang direferensikan secara langsung oleh aplikasi mungkin memiliki ID atau parameter yang dapat diubah oleh pengguna. Penyerang dapat memanfaatkan kerentanan ini dengan mengubah ID atau parameter tersebut untuk merujuk kepada objek lain yang seharusnya tidak dapat diakses oleh pengguna tersebut. Contohnya, penyerang dapat mengubah ID dalam URL untuk mengakses data pengguna lain, dokumen rahasia, atau sumber daya terbatas lainnya.

Teknik hacking serangan bug terhadap IDOR atau Insecure Direct Object Reference merupakan strategi penyerangan yang mengambil keuntungan dari kerentanan pada aplikasi web yang tidak memvalidasi atau mengotentikasi dengan benar permintaan pengguna terhadap objek tertentu. Dengan memahami kerentanan ini, penyerang dapat mengeksploitasi aplikasi untuk mengakses objek atau data yang tidak seharusnya mereka akses.Berikut adalah langkah - langkah umum dalam teknik hacking serangan bug IDOR:
1. Identifikasi Kerentanan : Penyerang mencari dan mengidentifikasi objek atau data sensitif yang dapat diakses melalui kerentanan IDOR. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pengujian penetrasi (penetration testing) atau analisis keamanan terhadap aplikasi web.

2. Mengubah ID atau Parameter : Setelah objek yang rentan diidentifikasi, penyerang mengubah nilai ID atau parameter yang terkait dengan objek tersebut dalam permintaan HTTP. Tujuannya adalah untuk merujuk kepada objek lain yang seharusnya tidak dapat diakses oleh pengguna tersebut.

3. Mengirim Permintaan Modifikasi : Penyerang mengirimkan permintaan HTTP yang dimodifikasi dengan nilai ID atau parameter yang telah diubah ke server aplikasi web yang rentan. Permintaan ini berpotensi merujuk kepada objek yang tidak seharusnya diakses oleh penyerang.

4. Mengakses Objek Terlarang : Jika serangan berhasil, server aplikasi web mungkin tidak melakukan validasi atau otorisasi yang memadai terhadap permintaan modifikasi, sehingga objek atau data terlarang dapat diakses oleh penyerang.

5. Eksploitasi Akses Terlarang : Setelah berhasil mengakses objek terlarang, penyerang dapat mengeksploitasi akses ini untuk mencuri data sensitif, mengubah informasi, atau melakukan tindakan merugikan lainnya sesuai dengan tujuan serangan.

Langkah - langkah tersebut mencerminkan cara umum di mana penyerang memanfaatkan kerentanan IDOR untuk merusak keamanan aplikasi web dan mendapatkan akses yang tidak sah. Oleh karena itu, penting bagi pengembang aplikasi web untuk melakukan validasi dan otorisasi yang ketat terhadap permintaan pengguna terhadap objek-objek sensitif, serta mengimplementasikan praktik keamanan yang baik untuk melindungi aplikasi dari serangan IDOR. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah IDOR antara lain:
1. Validasi dan Otorisasi : Aplikasi web harus melakukan validasi dan otorisasi dengan cermat terhadap permintaan pengguna terhadap objek tertentu untuk memastikan bahwa pengguna hanya dapat mengakses objek yang seharusnya mereka akses.

2. Penggunaan Token atau Cipher : Gunakan token atau cipher yang unik dan sulit diprediksi sebagai referensi untuk objek, sehingga sulit bagi penyerang untuk menebak atau memanipulasi referensi objek.

3. Proteksi Objek : Pastikan bahwa objek-objek sensitif atau terbatas tidak dapat diakses langsung melalui URL atau parameter yang dapat diubah oleh pengguna. Sebagai gantinya, gunakan mekanisme tertentu seperti session management atau penyaringan untuk memberikan akses yang terkontrol.

4. Pemantauan dan Audit : Lakukan pemantauan dan audit secara berkala terhadap aplikasi web untuk mendeteksi dan mengatasi potensi kerentanan IDOR sebelum dieksploitasi oleh penyerang.

5. Pendidikan Kesadaran Keamanan : Berikan pelatihan dan kesadaran keamanan kepada pengembang dan pengguna aplikasi web untuk memahami risiko IDOR dan tindakan yang dapat mereka ambil untuk mencegahnya.

Penting untuk diingat bahwa IDOR merupakan kerentanan yang serius dan dapat menyebabkan kebocoran data atau akses tidak sah ke sumber daya yang sensitif. Oleh karena itu, tindakan pencegahan yang tepat harus diambil untuk melindungi aplikasi web dari serangan IDOR.
Rizki M Farhan
Rizki M Farhan Saya adalah seorang penulis konten artikel untuk belajar yang membahas Teknologi Layanan Pendidikan Internet.