Perbedaan Database SQL dengan Database NoSQL - Blog Rizki M Farhan
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan Database SQL dengan Database NoSQL

 Perbedaan Database SQL dengan Database NoSQL

Perbedaan Database SQL dengan Database NoSQL

Database SQL (Structured Query Language) dan database NoSQL (Not Only SQL) memiliki beberapa perbedaan utama antara database SQL (Structured Query Language) dan database NoSQL (Not Only SQL) terletak pada cara mereka menyimpan, mengakses, dan mengelola data yang dihandle :

1. Struktur Penyimpanan Data :

  • SQL : Menggunakan skema tabel terstruktur dengan kolom dan baris yang terdefinisi dengan jelas. Data disimpan dalam tabel yang terhubung melalui kunci asing. Data disimpan dalam format relasional dan harus mematuhi aturan yang telah ditentukan sebelumnya.
  • NoSQL: Tidak mengikuti skema tabel yang kaku (relasional). Data disimpan dalam format yang lebih fleksibel seperti dokumen, grafik, key-value pairs, atau kolom. Tidak ada hubungan kaku antara tabel atau dokumen tanpa memengaruhi struktur data lainnya..

2. Fleksibilitas Skema :

  • SQL : Memiliki skema yang ketat dan harus mematuhi struktur yang telah ditentukan sebelumnya. Perubahan skema seringkali sulit dan memerlukan modifikasi yang rumit.
  • NoSQL : Memiliki fleksibilitas skema yang tinggi. Anda dapat menambahkan atau mengubah kolom atau atribut tanpa mempengaruhi item-data yang sudah ada.

3. Model Pengambilan Data :

  • SQL : Menggunakan bahasa standar SQL untuk mengambil, memperbarui, atau menghapus data dari tabel menggunakan perintah seperti SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE, JOIN, dan lainnya.
  • NoSQL : Menggunakan model pengambilan data yang berbeda tergantung pada jenis basis data NoSQL yang digunakan. Misalnya, untuk database dokumen, pengambilan data dapat dilakukan menggunakan JSON atau BSON.

4. Skalabilitas :

  • SQL : Umumnya menggunakan skalabilitas vertikal, artinya meningkatkan kinerja dengan meningkatkan kekuatan server (CPU, RAM, dll.). Skalabilitas vertikal, artinya untuk meningkatkan kinerja, Anda perlu meningkatkan kekuatan komputasi (CPU, RAM) pada satu server.
    • Secara umum lebih cocok untuk skalabilitas vertikal (meningkatkan kapasitas server tunggal dengan menambah resource).
    • Membutuhkan lebih banyak usaha untuk skalabilitas horizontal (menambah server lebih banyak).
  • NoSQL : Lebih mampu melakukan skalabilitas horizontal, yaitu dengan menambahkan node atau server ke dalam cluster untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja. Skalabilitas horizontal, artinya sistem dapat ditingkatkan dengan menambahkan lebih banyak server ke cluster untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja.
    • Dirancang untuk skalabilitas horizontal, mudah untuk menyebarkan data ke berbagai server atau cluster.
    • Cocok untuk aplikasi yang membutuhkan penanganan data dalam jumlah besar dengan cepat dan efisien.

5. Model Query :

  • SQL : Menggunakan bahasa kueri standar (SQL) untuk mengakses dan memanipulasi data, menggunakan perintah seperti SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE, dan JOIN.
    • Menggunakan Structured Query Language (SQL) untuk berinteraksi dengan database, memungkinkan operasi CRUD (Create, Read, Update, Delete) yang kompleks.
    • Mendukung operasi join yang kuat untuk menghubungkan berbagai tabel.
  • NoSQL : Tidak selalu menggunakan SQL sebagai bahasa kueri. Beberapa basis data NoSQL menggunakan bahasa kueri khusus, seperti MongoDB yang menggunakan kueri berbasis dokumen.
    • Setiap tipe database NoSQL memiliki query language atau metode interaksi sendiri. Misalnya, MongoDB menggunakan Mongo Query Language (MQL), Cassandra menggunakan CQL (Cassandra Query Language).
    • Biasanya tidak mendukung join tradisional, tetapi memiliki cara sendiri untuk menghubungkan data.

6. Konsistensi dan Kinerja :

  • SQL : Menyediakan dan menawarkan konsistensi tinggi dengan dukungan transaksi ACID (Atomicity, Consistency, Isolation, Durability) yang stabil untuk operasi transaksional.
  • NoSQL: Konsistensi dapat bervariasi tergantung pada jenis basis data NoSQL yang digunakan. Beberapa NoSQL database menawarkan konsistensi yang tinggi, sedangkan yang lain dapat memprioritaskan kinerja lebih tinggi dengan konsistensi yang lebih rendah. Dapat menyediakan kinerja tinggi dengan konsistensi yang fleksibel, memungkinkan konsistensi yang lemah atau konsistensi yang kuat tergantung pada kebutuhan aplikasi.

6. Jenis Data :

  • SQL : Cocok untuk data terstruktur dengan skema yang stabil dan tetap, seperti data keuangan atau pelanggan (invetaris).
  • NoSQL: Cocok untuk data semi-struktur atau tidak terstruktur, seperti data sensor IoT, data media sosial, atau data teks bebas.

7. Contoh Database :

  • SQL: MySQL, PostgreSQL, Oracle Database.
  • NoSQL: MongoDB (database dokumen), Cassandra (database kolom), Redis, Neo4j (database grafik).

Database SQL

Database SQL (Structured Query Language) adalah sistem basis data yang menggunakan bahasa SQL untuk mengatur, menyimpan, dan mengelola data secara terstruktur. Database SQL biasanya mengadopsi model relasional yang didasarkan pada tabel yang terhubung melalui kunci-kunci primer dan kunci asing. Berikut adalah beberapa komponen utama dari database SQL :
  1. Tabel : Tabel adalah entitas utama dalam database SQL. Tabel terdiri dari kolom dan baris. Setiap kolom memiliki tipe data yang menentukan jenis nilai yang dapat disimpan di dalamnya. Setiap baris mewakili sebuah rekord yang berisi nilai-nilai untuk setiap kolom.
  2. Skema : Skema tabel mendefinisikan struktur tabel, termasuk nama kolom, tipe data kolom, kunci primer, kunci asing, dan batasan lainnya. Skema membantu memastikan konsistensi data dan integritas referensial dalam basis data.
  3. Kunci Primer (Primary Key) : Kunci primer adalah kolom atau kombinasi kolom yang unik untuk setiap rekord dalam tabel. Kunci primer digunakan untuk mengidentifikasi secara unik setiap baris dalam tabel.
  4. Kunci Asing (Foreign Key) : Kunci asing adalah kolom atau kombinasi kolom dalam sebuah tabel yang berhubungan dengan kunci primer di tabel lain. Kunci asing digunakan untuk membangun relasi antar tabel dalam basis data relasional.
  5. Bahasa SQL : SQL adalah bahasa kueri standar yang digunakan untuk berinteraksi dengan database SQL. Dengan SQL, Anda dapat membuat, membaca, memperbarui, dan menghapus data dalam tabel, serta melakukan operasi kueri seperti penggabungan (JOIN), pengelompokan (GROUP BY), penyaringan (WHERE), dan lainnya.
  6. Perintah SQL : Ada berbagai perintah SQL yang digunakan untuk melakukan tugas-tugas tertentu dalam database SQL, seperti CREATE untuk membuat tabel baru, INSERT untuk menyisipkan data baru, SELECT untuk mengambil data, UPDATE untuk memperbarui data, DELETE untuk menghapus data, dan sebagainya.
Contoh database SQL yang populer termasuk MySQL, PostgreSQL, Microsoft SQL Server, Oracle Database, dan SQLite. Database SQL digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi dan sistem informasi untuk menyimpan dan mengelola data dengan cara yang terstruktur dan terorganisir.

Database NoSQL

Database NoSQL (Not Only SQL) adalah jenis sistem basis data yang memungkinkan penyimpanan dan pengambilan data yang tidak terstruktur, semi-struktur, atau tidak sesuai dengan model relasional tradisional yang digunakan dalam database SQL. Konsep NoSQL berkembang sebagai tanggapan terhadap kebutuhan akan penyimpanan dan pengelolaan data yang lebih fleksibel, skalabel, dan sesuai dengan jenis data yang beragam. Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari database NoSQL:
  1. Model Data Fleksibel : Database NoSQL dapat menangani berbagai jenis data, termasuk dokumen, grafik, key-value pairs, kolom, dan lainnya. Ini memungkinkan pengelolaan data yang tidak terstruktur atau semi-struktur dengan lebih baik daripada basis data SQL yang memerlukan skema yang ketat.
  2. Skalabilitas Horizontal : Database NoSQL seringkali dirancang untuk skalabilitas horizontal, yang berarti sistem dapat ditingkatkan dengan menambahkan lebih banyak server atau node ke dalam cluster untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja.
  3. Tidak Memiliki Skema Tertentu : Sebagian besar basis data NoSQL tidak mengikuti skema relasional yang kaku seperti pada database SQL. Mereka memungkinkan struktur data yang lebih dinamis, di mana Anda dapat menambahkan atau mengubah kolom atau atribut tanpa harus mengubah skema basis data secara menyeluruh.
  4. Pengolahan Data Terdistribusi : NoSQL sering digunakan dalam lingkungan yang memerlukan pemrosesan data terdistribusi. Basis data NoSQL seperti Cassandra atau MongoDB dapat menangani replikasi data dan partisi secara efisien di sepanjang cluster node.
  5. Performa Tinggi : Beberapa basis data NoSQL dapat memberikan kinerja yang sangat baik, terutama dalam hal pencarian data yang cepat dan pengolahan transaksi dalam jumlah besar (misalnya, Big Data).
  6. Contoh Jenis Database NoSQL :
    • Database Dokumen : Contoh termasuk MongoDB, Couchbase, dan Apache CouchDB.
    • Database Grafik : Contoh termasuk Neo4j, ArangoDB, dan OrientDB.
    • Database Key-Value : Contoh termasuk Redis, Amazon DynamoDB, dan Apache Cassandra.
    • Database Kolom : Contoh termasuk Apache HBase, ScyllaDB, dan Google Bigtable.
    • Database Wide - Column : Contoh termasuk Cassandra, HBase, dan Google Cloud Bigtable.
Database NoSQL tidak selalu menghilangkan SQL sepenuhnya, beberapa database NoSQL seperti MongoDB masih mendukung operasi kueri menggunakan bahasa kueri yang mirip dengan SQL. Namun, NoSQL secara umum menawarkan fleksibilitas dan skala yang lebih besar dalam mengelola data yang beragam dan kompleks.

Pemilihan antara database SQL dan NoSQL harus didasarkan pada kebutuhan aplikasi dan karakteristik data yang akan disimpan. Jika aplikasi Anda membutuhkan konsistensi tinggi dan struktur data yang jelas, SQL mungkin lebih cocok. Namun, jika Anda membutuhkan fleksibilitas skema, skalabilitas horizontal, dan menangani data tidak terstruktur dengan baik, NoSQL bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Dalam pemilihan antara SQL dan NoSQL, pertimbangkan struktur data Anda, jenis data yang akan disimpan, kebutuhan konsistensi dan kinerja, serta skala dan fleksibilitas sistem yang Anda perlukan.
  • SQL menawarkan struktur yang lebih kaku dengan konsistensi tinggi dan dukungan untuk transaksi yang kompleks.
  • NoSQL menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas yang lebih baik, cocok untuk aplikasi dengan kebutuhan penanganan data yang besar dan variatif.
Rizki M Farhan
Rizki M Farhan Saya adalah seorang penulis konten artikel untuk belajar yang membahas Teknologi Layanan Pendidikan Internet.