Perbedaan Long Term dan Short Term - Blog Rizki M Farhan
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan Long Term dan Short Term

Perbedaan Long Term dan Short Term

Perbedaan Long Term dan Short Term

Dalam konteks investasi, "long term" (jangka panjang) dan "short term" (jangka pendek) merujuk pada periode waktu yang berbeda di mana investasi dipegang sebelum dijual. Keduanya memiliki karakteristik, strategi, dan tujuan yang berbeda.

Perbedaan antara investasi jangka panjang (long term) dan jangka pendek (short term) meliputi periode waktu, tujuan, strategi, risiko, dan instrumen investasi.  Berikut adalah perbedaan utama antara investasi jangka panjang dan jangka pendek.

Investasi Jangka Panjang (Long Term)

  1. Periode Waktu : Investasi jangka panjang biasanya dipegang selama beberapa tahun hingga beberapa dekade. Umumnya, jangka waktu lebih dari 5 tahun dianggap sebagai investasi jangka panjang.
  2. Tujuan : Tujuan utama dari investasi jangka panjang adalah pertumbuhan nilai investasi dari waktu ke waktu, seringkali melalui apresiasi harga dan akumulasi dividen atau bunga.
  3. Risiko dan Volatilitas : Investasi jangka panjang biasanya lebih toleran terhadap fluktuasi pasar jangka pendek dan volatilitas. Investor jangka panjang percaya bahwa pasar cenderung naik dalam jangka waktu yang panjang.
  4. Contoh Instrumen : Saham blue-chip, reksa dana ekuitas, obligasi pemerintah atau perusahaan dengan jatuh tempo panjang, dan real estate.
  5. Strategi : Strategi yang umum digunakan adalah "buy and hold," di mana investor membeli aset dan menahannya untuk jangka waktu yang lama untuk mendapatkan keuntungan dari apresiasi nilai aset dan pendapatan pasif.

Investasi Jangka Pendek (Short Term)

  1. Periode Waktu : Investasi jangka pendek biasanya dipegang selama beberapa hari, minggu, atau bulan. Umumnya, jangka waktu kurang dari satu tahun dianggap sebagai investasi jangka pendek.
  2. Tujuan : Tujuan utama dari investasi jangka pendek adalah mendapatkan keuntungan cepat dari perubahan harga aset dalam waktu singkat. Ini sering kali melibatkan perdagangan yang lebih aktif.
  3. Risiko dan Volatilitas : Investasi jangka pendek lebih rentan terhadap fluktuasi harga dan volatilitas pasar. Risiko lebih tinggi karena pergerakan harga dalam waktu singkat bisa sangat tidak dapat diprediksi.
  4. Contoh Instrumen : Saham yang diperdagangkan secara aktif, opsi, kontrak berjangka (futures), reksa dana pasar uang, dan obligasi jangka pendek.
  5. Strategi : Strategi yang umum digunakan termasuk "day trading," "swing trading," dan "market timing," di mana investor mencoba untuk memanfaatkan pergerakan harga jangka pendek untuk mendapatkan keuntungan.

Perbandingan Utama

  • Periode Waktu : Long term (>5 tahun) vs. Short term (<1 tahun).
  • Tujuan : Pertumbuhan nilai dan pendapatan pasif (long term) vs. Keuntungan cepat dari perubahan harga (short term).
  • Risiko : Lebih rendah dan lebih toleran terhadap volatilitas (long term) vs. Lebih tinggi dan lebih rentan terhadap volatilitas (short term).
  • Strategi : Buy and hold, investasi nilai (long term) vs. Day trading, swing trading (short term).

1. Periode Waktu

    Jangka Panjang (Long Term) :  

  • Biasanya lebih dari 5 tahun, bahkan bisa mencapai beberapa dekade.
  • Fokus pada pertumbuhan nilai investasi seiring waktu.

    Jangka Pendek (Short Term) :

  • Biasanya kurang dari satu tahun, sering kali beberapa minggu atau bulan.
  • Fokus pada keuntungan cepat dari perubahan harga dalam waktu singkat.

2. Tujuan Investasi

    Jangka Panjang :

  • Pertumbuhan nilai aset seiring waktu.
  • Akumulasi kekayaan dan pendapatan pasif dari dividen atau bunga.
  • Mencapai tujuan keuangan jangka panjang seperti pensiun atau pendidikan anak.

   Jangka Pendek :

  • Mendapatkan keuntungan cepat dari pergerakan harga aset.
  • Mengambil keuntungan dari peluang pasar jangka pendek.
  • Menghasilkan pendapatan tambahan dalam waktu singkat.

3. Strategi

    Jangka Panjang :

  • Buy and Hold : Membeli aset dan menahannya dalam jangka waktu lama untuk menikmati apresiasi nilai.
  • Diversifikasi : Menginvestasikan dalam berbagai aset untuk mengurangi risiko.
  • Reinvestasi Dividen : Menggunakan dividen untuk membeli lebih banyak saham.

   Jangka Pendek :

  • Day Trading : Membeli dan menjual aset dalam hari yang sama untuk mengambil keuntungan dari fluktuasi harga harian.
  • Swing Trading : Membeli dan menahan aset selama beberapa hari atau minggu untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga jangka pendek.
  • Market Timing : Mencoba memprediksi kapan harus masuk dan keluar dari pasar untuk memaksimalkan keuntungan.

4. Risiko dan Volatilitas

    Jangka Panjang :

  • Lebih tahan terhadap fluktuasi pasar jangka pendek.
  • Risiko dianggap lebih rendah jika dilihat dalam jangka waktu yang panjang karena pasar cenderung naik seiring waktu.

    Jangka Pendek :

  • Lebih rentan terhadap volatilitas dan fluktuasi harga yang cepat.
  • Risiko lebih tinggi karena pergerakan harga dalam waktu singkat bisa sangat tidak dapat diprediksi.

5. Contoh Instrumen Investasi

    Jangka Panjang :

  • Saham blue-chip (saham perusahaan besar dan stabil).
  • Reksa dana ekuitas.
  • Obligasi pemerintah atau perusahaan dengan jatuh tempo panjang.
  • Real estate.

    Jangka Pendek :

  • Saham yang diperdagangkan secara aktif.
  • Opsi dan kontrak berjangka (futures).
  • Reksa dana pasar uang.
  • Obligasi jangka pendek.

Contoh Praktis :

  • Long Term : Seorang investor membeli saham perusahaan besar yang stabil dengan harapan bahwa nilai saham akan meningkat seiring waktu, serta mendapatkan dividen tahunan. Mereka berniat untuk menahan saham tersebut selama 10-20 tahun. Seorang investor membeli saham perusahaan teknologi besar dan berniat menahannya selama 10-20 tahun, mengharapkan pertumbuhan nilai saham dan dividen tahunan.
  • Short Term : Seorang trader membeli saham perusahaan berdasarkan laporan pendapatan yang akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan, berharap bahwa laporan tersebut akan positif dan harga saham akan naik, lalu menjualnya untuk mendapatkan keuntungan cepat. Seorang trader membeli saham perusahaan berdasarkan laporan pendapatan yang akan datang dalam beberapa hari, berharap laporan tersebut positif dan harga saham akan naik, lalu menjualnya untuk mendapatkan keuntungan cepat.

Memilih antara investasi jangka panjang dan jangka pendek tergantung pada tujuan keuangan, toleransi risiko, dan strategi investasi individu. Investasi jangka panjang lebih cocok untuk mencapai tujuan keuangan besar dan membutuhkan kesabaran, sementara investasi jangka pendek lebih cocok untuk mereka yang mencari keuntungan cepat dan siap menghadapi risiko tinggi.

Rizki M Farhan
Rizki M Farhan Saya adalah seorang penulis konten artikel untuk belajar yang membahas Teknologi Layanan Pendidikan Internet.