Apa Itu Cosmos (ATOM) ? - Blog Rizki M Farhan
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa Itu Cosmos (ATOM) ?

Apa Itu Cosmos (ATOM) ?


Diluncurkan pada tahun 2016, Cosmos menyebut dirinya sebagai proyek yang memecahkan beberapa "masalah paling sulit" yang dihadapi industri blockchain. Cosmos bertujuan untuk menawarkan antidot protokol proof-of-work yang "lambat, mahal, tidak dapat ditingkatkan dan berbahaya bagi lingkungan", seperti yang digunakan oleh Bitcoin, dengan menawarkan ekosistem blockchain yang terhubung.
Cosmos digambarkan sebagai "Blockchain 3.0" dan seperti yang kami sebutkan sebelumnya, tujuan besarnya adalah memastikan bahwa infrastrukturnya mudah digunakan. Untuk tujuan ini, kit pengembangan perangkat lunak Cosmos berfokus pada modularitas. Hal ini memungkinkan suatu jaringan untuk dengan mudah dibangun menggunakan potongan kode yang sudah ada. Dalam jangka panjang, aplikasi yang kompleks diharapkan dapat langsung dibangun sebagai hasilnya.
Cosmos (ATOM) adalah sebuah ekosistem blockchain yang dirancang untuk memfasilitasi interoperabilitas antara berbagai blockchain. Cosmos bertujuan untuk menciptakan "Internet of Blockchains" di mana berbagai blockchain dapat berkomunikasi satu sama lain dengan cara yang terdesentralisasi dan aman. Berikut adalah beberapa konsep dan komponen utama dari Cosmos :
  1. Tendermint Core 
    • Tendermint Core adalah mesin konsensus yang digunakan oleh blockchain dalam ekosistem Cosmos. Ini adalah algoritma konsensus Byzantine Fault Tolerant (BFT) yang memungkinkan replikasi negara dengan aman dan efisien. Tendermint Core adalah dasar dari Cosmos SDK.
  2. Cosmos SDK
    • Cosmos SDK adalah kerangka kerja modular dan fleksibel untuk membangun aplikasi blockchain di atas Tendermint Core. SDK ini memudahkan pengembang untuk membuat blockchain khusus untuk aplikasi mereka dengan fitur yang mereka butuhkan.
  3. Inter-Blockchain Communication (IBC) Protocol
    • IBC adalah protokol yang memungkinkan berbagai blockchain untuk berkomunikasi satu sama lain. Dengan IBC, blockchain dapat bertukar data dan nilai secara aman dan tanpa kepercayaan penuh.
  4. Hub dan Zone
    • Cosmos menggunakan arsitektur hub-and-spoke. Cosmos Hub adalah blockchain utama yang menghubungkan berbagai blockchain lainnya yang disebut Zones. Setiap Zone dapat memiliki aturan dan tujuan sendiri, tetapi semuanya terhubung melalui Cosmos Hub.
  5. ATOM Token
    • ATOM adalah token asli dari Cosmos Hub. ATOM digunakan untuk membayar biaya transaksi, berpartisipasi dalam mekanisme konsensus (staking), dan memberikan suara dalam tata kelola jaringan. Pemegang ATOM dapat mendelegasikan token mereka kepada validator untuk mendapatkan imbalan.

Manfaat dan Tujuan Cosmos

  • Interoperabilitas : Cosmos memungkinkan berbagai blockchain yang sebelumnya terisolasi untuk berinteraksi satu sama lain, menciptakan ekosistem yang lebih terhubung.
  • Scalability : Dengan memungkinkan berbagai blockchain untuk beroperasi secara paralel dan berkomunikasi melalui hub, Cosmos membantu mengatasi masalah skalabilitas yang sering dihadapi oleh blockchain tunggal.
  • Customizability : Pengembang dapat membuat blockchain khusus dengan menggunakan Cosmos SDK, yang memberikan fleksibilitas dan efisiensi dalam pembangunan aplikasi blockchain.

Penggunaan dan Pengembangan

Cosmos telah menarik banyak proyek dan pengembang yang ingin memanfaatkan kemampuan interoperabilitasnya. Beberapa proyek yang dibangun di atas Cosmos termasuk Binance Chain, Terra, dan Kava. Ekosistem yang berkembang ini menunjukkan potensi besar untuk adopsi lebih luas di masa depan.
Cosmos berupaya mengatasi beberapa keterbatasan utama yang dihadapi oleh teknologi blockchain saat ini, termasuk masalah skalabilitas, interoperabilitas, dan penggunaan energi yang efisien, dengan pendekatan yang inovatif dan terdesentralisasi.

Cara Kerja 

Pada dasarnya Pada dasarnya, Cosmos merupakan sebuah jaringan terdesentralisasi yang menjalankan berbagai jaringan blockchain independen yang bekerja secara paralel atau bersamaan. Jaringan Cosmos dan semua blockchain di dalamnya menggunakan algoritma konsensus PoS yaitu Tendermint. Tendermint adalah algoritma konsensus yang memanfaatkan teknologi BFT yang memungkinkan terjadinya konfirmasi transaksi meskipun beberapa validatornya bertindak jahat atau aneh 
Cosmos sering disebut sebagai blockchain layer 0 karena ia menjadi sebuah platform bagi pengoperasian blockchain lainnya. Melalui jaringan Cosmos, semua blockchain di dalamnya dapat berkomunikasi satu sama lain dan mempermudah perpindahan aset kripto serta transaksi antar jaringan. Cosmos ingin menjadi solusi terhadap permasalahan interoperabilitas blockchain.

Implementasi dan Penggunaan 

Cosmos telah menarik berbagai proyek yang menggunakan teknologinya untuk membangun blockchain mereka sendiri. Beberapa contoh termasuk Binance Chain, Terra, dan Kava. Ekosistem Cosmos terus berkembang dengan lebih banyak proyek yang bergabung, menunjukkan potensi besar untuk adopsi yang lebih luas dan peningkatan interoperabilitas dalam dunia blockchain. Cosmos (ATOM) berusaha menjadi fondasi bagi jaringan blockchain yang lebih terhubung, efisien, dan mudah diakses, memecahkan masalah-masalah fundamental yang telah membatasi adopsi dan skalabilitas teknologi blockchain.

Kesimpulan

Cosmos (ATOM) adalah sebuah ekosistem blockchain yang dirancang untuk memfasilitasi interoperabilitas antara berbagai blockchain. Cosmos bertujuan untuk menciptakan "Internet of Blockchains" di mana berbagai blockchain dapat berkomunikasi satu sama lain dengan cara yang terdesentralisasi dan aman.

Rizki M Farhan
Rizki M Farhan Saya adalah seorang penulis konten artikel untuk belajar yang membahas Teknologi Layanan Pendidikan Internet.